Subscribe:

Ads 468x60px

Pages

Selasa, 1 Februari 2011

KETAHUILAH PENYAKIT-PENYAKIT HATI

Hati itu dapat hidup dan dapat mati, sehat dan sakit. Dalam hal ini, ia
lebih penting dari pada tubuh.Allah berfirman, artinya:"Dan apakah
orang
yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya
cahaya
yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah
masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam
gelap
gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya." (Al-An'am :
122)
Artinya, ia mati karena kekufuran, lalu Kami hidupkan kembali dengan
keimanan.

Hati yang hidup dan sehat, apabila ditawari kebatilan dan hal-hal yang
buruk, dengan tabi'at dasarnya ia pasti menghindar, membenci dan tidak
akan
menolehnya. Lain halnya dengan hati yang mati. Ia tak dapat membedakan
yang
baik dan yang buruk.

Dua Bentuk Penyakit Hati: Penyakit hati itu ada dua macam: Penyakit
syahwat
dan penyakit syubhat. Keduanya tersebut dalam Al-Qur'an.Allah
berfirman,
artinya:"Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara (melembut-lembutkan
bicara) sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya.
"
(Al-Ahzab:32)Ini yang disebut penyakit syahwat. Allah juga berfirman,
artinya:"Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah
penyakitnya..."
(Al-Baqarah : 10)Allah juga berfirman, artinya:"Dan adapun orang yang
didalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah
kekafiran
mereka, di samping kekafirannya (yang telah ada)." (At-Taubah : 125)
Penyakit di sini adalah penyakit syubhat. Penyakit ini lebih parah
daripada
penyakit syahwat.

Karena penyakit syahwat masih bisa diharapkan sembuh, bila syahwatnya
sudah
terlampiaskan. Sedangkan penyakit syubhat, tidak akan dapat sembuh,
kalau
Allah tidak menanggulanginya dengan limpahan rahmat-Nya. Seringkali
penyakit
hati bertambah parah, namun pemiliknya tak juga menyadari. Karena ia
tak
sempat bahkan enggan mengetahui cara penyembuhan dan sebab-sebab
(munculnya)
penyakit tersebut.

Bahkan terkadang hatinya sudah mati, pemiliknya belum juga sadar kalau
sudah
mati. Sebagai buktinya, ia sama sekali tidak merasa sakit akibat
luka-luka
dari berbagai perbuatan buruk. Ia juga tak merasa disusahkan dengan
ketidak
mengertian dirinya terhadap kebenaran, dan keyakinan-keyakinannya yang
batil. "Luka, tak akan dapat membuat sakit orang mati." *). Terkadang
ia
juga merasakan sakitnya. Namun ia tak sanggup mencicipi dan menahan
pahitnya
obat. Masih bersarangnya penyakit tersebut di hatinya, berpengaruh
semakin
sulit dirinya menelan obat. Karena obatnya dengan melawan hawa nafsu.
Itu
hal yang paling berat bagi jiwanya. Namun baginya, tak ada sesuatu yang
lebih bermanfaat dari obat itu. Terkadang, ia memaksa dirinya untuk
bersabar. Tapi kemudian tekadnya mengendor dan bisa meneruskannya lagi.

Itu karena kelemahan ilmu, keyakinan dan ketabahan. Sebagai halnya
orang
yang memasuki jalan angker yang akhirnya akan membawa dia ke tempat
yang
aman. Ia sadar, kalau ia bersabar, rasa takut itu sirna dan berganti
dengan
rasa aman. Ia membutuhkan kesabaran dan keyakinan yang kuat, yang
dengan itu
ia mampu berjalan. Kalau kesabaran dan keyakinannya mengendor, ia akan
balik
mundur dan tidak mampu menahan kesulitan. Apalagi kalau tidak ada
teman, dan
takut sendirian. Menyembuhkan Penyakit Dengan Makanan Bergizi dan Obat:
Gejala penyakit hati adalah, ketika ia menghindari makanan-makanan yang
bermanfaat bagi hatinya, lalu menggantinya dengan makanan-makanan yang
tak
sehat bagi hatinya. Berpaling dari obat yang berguna, menggantinya
dengan
obat yang berbahaya. Sedangkan makanan yang paling berguna bagi hatinya
adalah makanan iman. Obat yang paling manjur adalah Al-Qur'an
masing-masing
memiliki gizi dan obat.

Barangsiapa yang mencari kesembuhan (penyakit hati) selain dari
Al-kitab dan
As-sunnah, maka ia adalah orang yang paling bodoh dan
sesat.Sesungguhnya
Allah berfirman:"Katakanlah: "Al-qur'an itu adalah petunjuk dan penawar
bagi
orang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman pada
telinga
mereka ada sumbatan, sedang Al-qur'an itu suatu kegelapan bagi mereka.
Mereka itu adalah (seperti) orang-orang yang dipanggil dari tempat
jauh."
(Fushshilat : 44) Al-qur'an adalah obat sempurna untuk segala penyakit
tubuh
dan hati, segala penyakit dunia dan akherat. Namun tak sembarangan
orang
mahir menggunakan Al-qur'an sebagai obat. Kalau si sakit mahir
menggunakannya sebagai obat, ia letakkan pada bagian yang sakit, dengan
penuh pembenaran, keimanan dan penerimaan, disertai dengan keyakinan
yang
kuat dan memenuhi syarat-syaratnya. Tak akan ada penyakit yang
membandel.
Bagaimana mungkin penyakit itu akan menentang firman Rabb langit dan
bumi;
yang apabila turun di atas gunung, gunung itu akan hancur, dan bila
turun di
bumi, bumi itu akan terbelah?

Segala penyakit jasmani dan rohani, pasti terdapat dalam Al-qur'an cara
memperoleh obatnya, sebab-sebab timbulnya dan cara penanggulangannya.
Tentu
bagi orang yang diberi kemampuan mamahami kitab-Nya. *) [Penggalan
akhir
bait sya'ir Al-Mutanabbi, yang mana penggalan awalnya adalah: "Orang
yang
hina, akan mudah mendapat kehinaan"] Dikutip dari: Abdul Akhir Hammad
Alghunaimi, "Tahdzib Syarh Ath-Thahawiyah Dasar-dasar 'Aqidah Menurut
Ulama
Salaf", penerjemah: Abu Umar Basyir Al-Medani, Pustaka At-Tibyan, buku
2,
Cetakan I, 2000, hal 264-266. Pengantar:Untuk sedikit menambah
pengetahuan
kita tentang penyakit hati, berikut ini akan saya kutipkan risalah dari
buku
"Tahdzib Syarh Ath-Thahawiyah..." karya Syeikh Abdul Akhir Hammad
Alghunaimi. Akan tetapi, barangkali risalah itu sendiri lebih tepat
disebut
karya Al-Imam Ibnu Abil 'Izzi, karena beliaulah yang menulisnya sebagai
syarh (penjelasan) dari kitab Aqidah yang disusun oleh Imam Ath-Thahawi
yang
dikenal dengan kitab "Aqidah Thahawiyah". Sedang Syeikh Abdul Akhir
Hammad
Alghunami adalah yang melakukan tahdzib (penataan ulang). Semoga
bermanfaat.

0 ulasan:

Catat Ulasan

THANKS FOR THE CONCERNS.. MAY ALLAH BLESS ALL OF US.